Pengertian kolesterol atau yang disebut juga dengan
lemak tak jenuh merupakan substansi seperti lilin yang warnanya putih,kolesterol
secara alami sudah ada dalam tubuh kita. Hati adalah yang memproduksi kolesterol,
kolestrol berfungsi untuk membangun dinding sel dan juga untuk membuat
hormon-hormon tertentu.
Sebenarnya tubuh manusia sudah bisa menghasilkan
kolesterol sendiri namun karena mengonsumsi makan-makanan yang mengandung lemak
sehingga menyebabkan seseorang kadar lemak dalam tubuhnya sangat berlebihan.
Penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah
merupakan penyakit yang disebabkan oleh kadar kolesterol yang berlebihan dalam
darah. Hal itu disebabkan oleh kolesterol yang berlebih akan membentuk bekuan
dan plak jantung yang akan menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran
darah ke jantung yang akan menyebabkan serangan jantung dan ke otak akan
menyebabkan stroke.
Jika seseorang pernah mengalami serangan jantung
atau pembedahan bagpass kadar kolesterolnya harus diperiksa secara rutin.Dengan
menjaga kolesterol agar tetap wajar merupakan jaminan terbaik untuk kadar
kolestrol terhindar dari penyumbatan pembuluh darah arteri.
Kadar
kolesterol dibagi menjadi 2 yaitu :
1.Kolesterol
HDL (High-Density-Lipopretin) HDL adalah kolesterol baik karena mempunyai
kemampuan untuk membersihkan pembuluh darah arteri.
2.Kolesterol
LDL (Low-Density-Lipopretin) LDL adalah kolesterol jahat yang membuat endapan
dan menyumbat pembuluh pembuluh dari arteri.
Kadar kolesterol HDL
diatas 60 berarti sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL makin rendah
resiko untuk mendapat serangan jantung / stroke. Kadar kolesterol LDL yang baik
adalah lebih rendah dari 130 dan semakin rendah semakin baik. Untuk melakukan
pemeriksaan kadar kolesterol paling baik dilakukan setelah berpuasa selama 12
jam.Seperti halnya kolesterol trigliseride merupakan sejenis lemak yang
ditemukan didalam makanan seperti daging, keju, ikan dan kacang-kacangan dan
juga dibuat sendiri oleh tubuh.
Hari
itu bertepatan tanggal 8 Dzulhijah, itu berarti dua hari lagi akan berlangsung
Idul Adha atau hari raya haji yang biasanya ditandai dengan adanya qurban.
Namun, tak sepeserpun Mai (begitu ia akrab disapa) memegang uang untuk
persiapan lebaran itu. Anak-anaknya merengek ingi dibelikan baju baru seperti
teman-temannya yang lain sudah memamerkan kepadanya.
Di zaman yang serba sulit seperti
sekarang ini jangankan mau beri barang-barang mewah, untuk makan saja susah.
Hal ini yang dialami Maisaroh janda tiga anak yang ditingal kawin suaminya.
Sejak setahun yang lalu ia ditinggal suaminya dan tak ada niat dalam dirinya
untuk kawin lagi, yanga ada dalam benaknya hanyalah mengurusi anak-anaknya yang
masih kecil. Ia selalu berfikir bagaimana badannya agar tetap sehat supaya
dapat terus bekerja untu membeli makan kepada anak-anaknya yang masih
kecil-kecil itu.
Hari semakin dekat dengan lebaran,
Mai makin gelisah sampai-sampai tak bisa tidur melihat anak-anaknya yang
tertidur pulas. Pukul tiga pagi ia terbangun dari tidur yang sekejap dan
mengerjakan shalat tahajud tak lelah ia menadakkan tangan berdo’a pada yang
kuasa di malam yang dingin itu, ia memohon agar terhindar dari kesusahan yang
dialaminya, kemudian ia berniat untuk berpuasa. Dilihat beras dalam karung
hanya cukup untuk makan satu orang dewasa, ia berpikir kalau beras itu dimasak
untuk makan sahurnya maka esok anaknya akan kelaparan dan iapun hanya sahur
dengan segelas air putih.
Sudah tiba hari yang
ditunggu-tunggu, dimana orang yang berkecukupan berqurban untuk kaum yang fakir
dan miskin. Mai sudah mendapatkan kupon untuk pembagian daging qurban yang akan
dibagikan hari itu. Ia sangat senang, sudah tersusun rencana dalam benaknya
hari ini ia akan memasak enak untuk anak-anaknya yang memang tidak pernah
merasakan makan enak. Selesai melaksanakan shalat Ied semua warga miskin
berkumpul dan berdesak-desakan untuk mendapatkan daging qurban. Dengan
perjuangan yang keras akhirnya Mai dapat juga bagian daging qurban yang hanya
seberat setengah kilogram itu. Ia sangat senang dan bersegera pulang.
Kira-kira seratus meter ia berjalan
di masjid, ia melihat nenek tua menangis. Tubuh nenek itu lemas, bajunya sangat
lusuh, Mai pun mendekati nenek tua itu dan menanyakan apa yang sudah terjadi
pada nenek itu. Ternyata nenek itu menangis karena tidak kebagian daging
qurban. Tak tega melihat nenek tua itu Mai memberikan semua daging yang di
dapatnya untuk nenek tua itu. Sebenarnya berat hati untuk memberikan tetapi ia
mencoba ikhlas karena mendengar cerita nenek tua itu, yang kehidupannya lebih
menyedihkan dari dirinya. Nenek itu mempunyai sembilan orang anak di rumahnya
dan mereka belum makan selama dua hari. Dan Mai tersadar bahwa di dalam
kesusahannya ada yang lebih susah darinya.
Kira-kira 10 meter lagi ia sampai ke
rumahnya namun kakinya seperti kaku melangkah menuju rumah, karena ia tidak
menepati janjinya pada anak-anaknya untuk memasak makanan yang enak hari ini.
Namun ia melihat ada sesuatu yang berbeda, ia melihat anak-anaknya sangat
girang tak seperti orang kelaparan, dengan rasa penasaran ia terus melangkah
menuju rumahnya. Ia sudah sampai di depan rumah, ia sangat terheran melihat
anak-anaknya sudah memakai pakaian baru, terlihat satu karung beras di lantai
dan sembako begitu banyak. Kemudian pandangannya tertuju ke meja makan ada
daging yang sudah masak dan harumnya sangat lezat. Beberapa saat itu ia bengong
hingga anaknya menyadarkannya. Lalu ia bertanya pada anaknya siapa yang memberi
semua itu. Kemudian anaknya bercerita bahwa tadi mereka didatangi seorang nenek
tua dan memberi barang-barang kebutuhan itu semua kepada mereka dan semangkuk
daging itu serta amplop yang berisi uang cukup banyak. Maisaroh bersujud
bersyukur kepada Allah dan ia baru sadar bahwa nenek yang diberi daging tadi
adalah malaikat utusan Allah yang dikirim untuk membantunya.
Semenjak kejadian itu kehidupan Maisaroh berubah drastis,
kini hidupnya sudah kecukupan. Uang yang dititipkan padanya itu dipergunakan
untuk modal dagang dan usahanya itu berhasil. Walaupun sudah hidup senang ia
tak lupa siapa ia yang dulu. Ia tetap rendah hati dan tak sombong kepada siapa
saja. Kini setiap tahun di hari Idul Adha ia selalu berqurban dan selalu
bersedekah untuk orang-orang yang kurang mampu.
Hakikat
qurban adalah
menyembelih hawa nafsu manusia.
Tepatnya hawa
nafsu atau sifat-sifat kebinatanganmu yang bersemayam dalam hati dan jiwamu.
Qurban bukan hanya menyembelih binatang atau
hewan yang sengaja dibeli untuk dikurbankan, akan tetapi dibalik semua itu ada
nilai yang tersembunyi yaitu di
perintahkannya manusia untuk berfikir kenapa kita harus menyembelih
binatang????
Jawabannya
adalah KARENA binatang merupakan simbol dari
pada KEBODOHAN, KESERAKAHAN!!! Oleh
karenanya kita sebagai manusia harus mengikis habis serta menghilangkan nafsu
keserakahan, kebodohan dan sifat-sifat jelek lainnya yang bersemayam dalam diri
kita.